Saat ini telah terjadi dualisme kepemimpinan di tubuh Al-Irsyad, organisasi yang pada saat didirikan 6 september 1914 lalu mempunyai nama Al...
Saat ini telah terjadi dualisme kepemimpinan di tubuh Al-Irsyad, organisasi yang pada saat didirikan 6 september 1914 lalu mempunyai nama Al-Irsyad Al-Islamiyyah kini telah pecah menjadi 2 organisasi sejak tahun 1998, yaitu Perhimpuan Al-Irsyad dan Al-Irsyad Al-Islamiyyah.
Kasusnya sempat bergulir ke meja hijau. Dan pada tahun 2004 Mahkamah Agung memutuskan menolak banding yang diajukan kubu Ir. Farouk Badjabir dan Masdun Pranoto yang kemudian mendirikan Perhimpunan Al-Irsyad pada tahun 2007, demikian dijelaskan Ketua DPW Perhimpunan Al-Irsyad Provinsi Aceh Ahmadi Yusuf, S.Sos.I pada Penutupan Pelatihan Psikologis Anak Untuk Guru TPQ Se-Aceh Tamiang, Sabtu (17/12) lalu di Aula Bappeda Aceh Tamiang.
Ahmadi Yusuf lebih lanjut mengatakan, “Pada tahun 2012 ini, Insya Allah kedua organisasi yang berbeda nama tetapi mempunyai visi dan misi yang yang sama akan berdamai atau ishlah. Kalau hal ini berhasil diwujudkan berarti akan ada satu bendera yang hilang, tapi kita belum tahu bendera yang mana, tergantung hasil Muktamar Ishlah yang akan diselenggarakan tahun 2012 mendatang,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPC Perhimpunan Al-Irsyad Aceh Tamiang Sayed Mahdi, SP, M.Si menanggapi polemik ditubuh organisasi tersebut, “Niat ishlah yang diwacanakan pihak DPP ke dua organisasi Islam ini perlu mendapat dukungan semua pihak, khususnya warga Irsyadiyyin di tanah air. Lebih baik kita semua mengutamakan persatuan dan ukhwah, umat yang berada di akar rumput jangan sampai dibuat bingung dengan perpecahan. Dan pasca muktamar Ishlah yang diwacanakan tahun 2012 nanti, DPC Perhimpunan Al-Irsyad Aceh Tamiang siap mengibarkan bendera Al-Irsyad yang mana saja sesuai dengan hasil Muktamar Ishlah nantinya,” tegas Sayed. (Rico. F/Foto : SM).