Foto | Rico. F Pengaspalan jalan sepanjang dua kilometer di Kecamatan Tamiang Hulu Kabupaten Aceh tamiang, terkesan asal jadi. Hal terseb...
Foto | Rico. F |
Pengaspalan jalan sepanjang dua kilometer di Kecamatan Tamiang Hulu Kabupaten Aceh tamiang, terkesan asal jadi. Hal tersebut terbukti dari pengamatan masyarakat yang merasa tidak puas terhadap proyek yang sedang bekerja saat ini.
Menurut hasil pantauan di lapangan, Ketebalan aspal yang di bangun di atas pengerasan hanya setebal lima senti. Di Kecamatan Tamiang Hulu berdiri satu unit Pabrik Kelapa Sawit yang sangat memungkinkan truck tronton bermuatan mencapai 30 hingga 35 ton masuk dan menginjaknya. Padahal, jika dibandingkan dengan ketebalan aspal sungguh sangat tidak mungkin dapat bertahan lama. Munkinkah ada pihak-pihak tertentu dapat mengatur muatan di jalur ini ? Hingga sejauh ini hal tersebut belum pernah terjadi.
Pihak monitoring perusahaan ketika di temui menegaskan, "Bahwa pihaknya hanya menjalankan tugas sesuai dengan RAB yang di berikan oleh Pihak Dinas PU Aceh Tamiang," katanya.
Ketika di tanggapi salah satu masyarakat setempat yang tak ingin namanya dikorankan mengatakan, “Aneh ya ? Dinas PU Aceh Tamiang, kok sepertinya tidak mengetahui apa dan bagaimana kondisi Tamiang Hulu sebenarnya, Lantas Bagaimana cara Dinas Pekerjaan Umum berfikir untuk pemekaran Kabupaten Aceh Tamiang,” cetusnya.
Di sisi lain, Seorang warga menyampaikan. “Tolong dimuat isi komentar saya, Pengaspalan yang hanya tahan dua bulan ini untuk apa di buat Oleh Dinas PU Aceh Tamiang, Apakah sudah terlalu banyak uang negara yang dihabiskan sehingga dibuat aspal asal jadi ini untuk menutupi kesalahan kepada hukum, Kami masyarakat juga tau alasannya mengapa setiap proyek turun kelapangan selalu di musim hujan,” Tegasnya.
“Jika tidak sanggup menjalankan tugas, silahkan mundur saja dari jabatannya. Masih banyak lagi orang yang bisa menggantikan posisinya,” Sambungnya.
“Ini artinya, Masyarakat Tamiang Hulu tidak dapat memaklumi kinerja Pekerjaan Umum yang semakin lama kian merosot. Mencoba benah diri mungkin lebih baik, Daripada bekerja tapi tidak berkualitas,” demikian yang disampaikan tokoh masyarakat yang tak ingin disebut namanya di koran ini beberapa waktu lalu. (Rico. F).