HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Agar Bahagia Hidup Lebih Lama

Kebahagiaan seperti apa yang ingin Anda miliki jika berkesempatan hidup lebih lama? Tetap menjalankan gaya hidup yang sama di hari tua atau...

Kebahagiaan seperti apa yang ingin Anda miliki jika berkesempatan hidup lebih lama? Tetap menjalankan gaya hidup yang sama di hari tua atau pensiun, seperti saat Anda memiliki penghasilan aktif, inikah salah satunya?

Perusahaan asuransi Sequilife mencatat hasil riset yang menunjukkan banyak orang memiliki harapan hidup lebih panjang. Sebanyak 50 persen perempuan ingin hidup lebih lama, hingga usia 85. Sementara laki-laki, dengan jumlah sama, 50 persen, memiliki harapan hidup hingga usia 81. Bahkan 20 persen orang berharap bisa hidup hingga usia 90, dan 10 persen memiliki harapan hidup hingga usia 100.

Jika hidup lebih lama menjadi impiannya, lantas kualitas hidup seperti apa yang diinginkan? Fibriyani Elastria, Vice President Corporate Branding Marketing & Communication PT Asuransi Jiwa Sequis Life mengatakan jika ingin hidup lebih lama tapi tak ingin susah di kemudian hari, kuncinya terletak pada persiapan finansial.

"Jika hidup lebih lama namun kondisi finansial tak mendukung, yang didapatkan kemudian adalah hidup susah dan tak bahagia. Menjadi orangtua yang mengandalkan anak-anaknya untuk membiayai hidup tak membahagiakan. Anak-anak Anda akan mengalami hal yang sama seperti generasi kita saat ini. Generasi yang memikirkan semuanya, sekolah anak, menghidupi keluarga dan support orangtua," jelas Fibri dalam talkshow "Superwoman Rocks!!!" di Largo Cafe, Kemang, Jakarta, Kamis (15/12/2011) lalu.

Hidup lebih lama dan bahagiaAnda boleh saja menginginkan hidup lebih lama, namun pastikan Anda dapat menikmatinya. "Bisa menikmati hidup pada saat tua, tanpa menunggu subsidi dari anak-anak Anda, dan tetap dapat memiliki gaya hidup seperti saat ini meski tak punya penghasilan aktif lagi," kata Fibri.

Jadi, mulailah melakukan perencanaan keuangan sedini mungkin. Di usia produktif, sejak pertama kali bekerja dan berpenghasilan, sisihkan dana untuk investasi dan proteksi. Tak ada kata terlambat, meski usia Anda sudah di atas 25 misalnya.

Pola pikir untuk berinvestasi inilah yang perlu disebarluaskan ke sebanyak mungkin orang. Mulai dari diri sendiri, lalu kepada adik-adik Anda, anggota keluarga lainnya, teman dan sahabat, ajak mereka mulai merencanakan hidup, tak sekadar bermimpi berumur panjang tanpa perencanaan finansial.

Salah satunya dengan berasuransi. "Asuransi bukan sekadar memberikan manfaat saat Anda meninggal. Tapi melalui asuransi, Anda tetap bisa mempertahankan gaya hidup yang dimiliki saat ini hingga tua dengan merencanakan keuangan jangka panjang, lebih dini," tandas Fibri. | KOMPAS