Tudingan sejumlah kalangan petisi terhadap mutu pendidikan di Kabupaten Aceh Tamiang merosot, hal ini dibantah keras oleh Prof. Abdorrak...
Tudingan sejumlah kalangan petisi terhadap mutu pendidikan di Kabupaten Aceh Tamiang merosot, hal ini dibantah keras oleh Prof. Abdorrakhman ginting, M. Ed. M. Si. Ph.D. Dalam Event pelatihan guru SD, SMP, SMA/SMK se-Kabupaten Aceh Tamiang di Gedung SKB (Sanggar Kegiatan Belajar) Kecamatan Karang Baru Aceh Tamiang (19/12).
Abdorrakhman menampik tudingan tersebut didasari oleh kondisi sekolah yang pada umumnya sudah diatas standar baik dari segi fisik maupun kualitas siswa. Selain itu dijadikan indikator, Abdurrahman menilai dan optimis peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Aceh Tamiang sudah maju selangkah, hal ini disebabkan keseriusan pejabat dalam mengurusi pendidikan itu sendiri.
Secara rinci dijelaskan Abdorrakhman Kabupaten Aceh Tamiang merupakan salah satu kabupaten dari 75 kabupaten/kota seluruh indonesia yang menjadi sampel pelaksanaan sekolah yang mempunyai manajemen mutu yang diutamakan dan didukung oleh sarana prasarana yang standar, lebih jauh pihak guru dan warga sekolah serius dan mempunyai ambisi untuk anak didiknya dan sistem manajemen pendidikan telah mempunyai program mutu sekolah ungkap Dosen FKIP Universitas Islam Nusantara itu.
Menyikapi program sekolah bermutu ini Kabupaten Aceh Tamiang merupakan satu-satunya kabupaten seluruh indonesia yang memiliki kantor pengelolaan sendiri dan memiliki Display (papan paparan) yang jelas dan transparansi dalam penggunaan anggaran yang siap diaudit atau diperiksa kapanpun, tegas abdorrakhman.
Standar kelulusan siswa pada ujian akhir nasional tidak dapat digunakan sebagai barometer untuk mengkategorikan mutu pendidikan Kabupaten Aceh Tamiang merosot menyangkut hal tersebut perlu kita sepakati bersama dengan membentuk tim penilai mutu pendidikan dan disepakati apa parameternya sehingga jelas dapat disimpulkan mutu pendidikan yang objektif dan profesional dengan validitas yang dapat dipertanggung jawabkan, sebut abdorakhman.
Lebih lanjut dijelaskan abdorrakhman bahwa program BERMUTU (Better Education Through Reformed Management and Universal teacher Upgrading) ini didanai oleh Pemerintah Pusat (APBN), APBK dan Bank Dunia oleh karena itu diharapkan Abdorakhman agar Kabupaten Aceh Tamiang dapat menjadi contoh bagi kabupaten/kota lainnya seluruh indonesia.
Tamrindu Lubis, ST, S.Pd tenaga pengajar di Bumi Muda Sedia yang ditemui Realitas mengatakan Aceh Tamiang sudah selangkah lebih maju dari bidang pendidikan khususnya mutu pendidikan, back to basic atau kembali kedasar bahwa guru itu juga perlu belajar melalui pelatihan dan sosialisi, apalagi saat ini SMA Tamiang juga memiliki Persatuan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) yang dibantu oleh tim pengawas pendidikan yang bertujuan setiap satuan pendidikan bagi tenaga pengajar mendapatkan pelatihan seperti sosialisasi dan seminar pendidikan yang merupakan target dari mutu Pendidikan sekolah itu, ujarnya.
Setiap pengajar dapat membuat Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Evaluasi Diri Sekolah (EDS) dan Progran Kinerja Guru (PKG) serta laporan hasil akhir mengajar yang telah dilaksanakan oleh tenaga Pendidik setingkat SD, SMP, SMA. Apalagi sarana dan prasarana satuan kerja di Aceh Tamiang sudah mendekati normal dan garis batas memadai baik pada buku dan alat dukung mengajar dan dibantu dengan beberapa laboratorium, ICT serta perangkat belajar lainnya yang merupakan manajemen mutu sekolah. Dan diharapkan pada Pemkab ATAM agar mutu pendidikan di Bumi Muda Sedia dapat mengalokasikan dana pendidikan ditahun anggaran mendatang, terang Tamrin. (Rico. F).