HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Penegak Hukum Diminta Tangkap Penebang Hutan Mangrove

Foto | Ilustrasi/Google Semakin maraknya penebangan kayu bakau (mangrove) yang terjadi dikawasan pesisir Kecamatan Banda Mulia Kabupaten ...

Foto | Ilustrasi/Google
Semakin maraknya penebangan kayu bakau (mangrove) yang terjadi dikawasan pesisir Kecamatan Banda Mulia Kabupaten Aceh Tamiang membuat keresahan masyarakat yang semakin mendalam. Sementara pihak penegak hukum serta intansi terkait terkesan tutup mata.

Dampak dari penebangan liar hutan mangrove dapat dirasakan warga nelayan yang ada didaerah itu. Sebab sejek menggilanya aksi penebangan kayu bakau yang dilakukan oknum yang tak bertanggung jawab secara liar tersebut hasil penangkapan ikan para nelayan drastis menurun.

Keluhan yang berujung meresahkan masyarakat nelayan Kecamatan Banda Mulia itu disampaikan melalui Panglima Laot Lhok Kecamatan Banda Mulia, Syafruddin di Kualasimpang, Senin (21/11) kemarin.

Disampaikan Syafruddin, jika kayu bakau yang tumbuh disepanjang pesisir pantai dalam wilayah Kecamatan Banda Mulia habis ditebangi secara brutal, otomatis ikan akan menjauh dari daerah tangkapan para nelayan.

Bukan hanya berdampak menjauhnya ikan saja, menurut Syafruddin, imbas lain yang ditimbulkan akibat penebangan liar tersebut termasuk rawannya bencana yang mengena langsung terhadap pemukiman warga yang jaraknya hanya beberapa kilometer dari bibir pantai.

“Pelakunya hanya beberapa oknum saja, namun imbas dari perbuatan mereka sangat dirasakan langsung oleh ribuan penduduk. Bahkan jika terjadi tsunami didaerah itu, tentu akan langsung mengena kepemukiman penduduk, sebab hutan bakau dipesisir itu sudah tidak ada kayunya lagi”, ungkap Syafruddin.

Pawang Laot Lhok Kecamatan Banda Mulia meminta agar pihak kepolisian setempat segera menangkap pelaku penebang liar hutan mangrove yang dianggap meresahkan warga. Jika hal ini lambat dilakukan, dikhawatirkan akan timbul efek bencana besar yang dapat mengorban jiwa serta harta benda penduduk di Kecamatan tersebut.

Masih menurut Syafruddin, lancarnya penebangan liar yang dilakukan sejumlah oknum itu, akibat tidak proaktifnya dinas kehutanan dan Perkebunan Aceh Tamiang dalam mengawasi kawasan hutan bakau di Kecamatan Banda Mulia. (Soeparmin).