HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Disbudpora Tamiang Bangun Lapangan Basket di tengah Belukar

Foto | Soeparmin Pembangunan lapangan bola basket yang dibangun Dinas Kebudayaan Pemuda Dan Olah Raga (Disbudpora) Kabupaten Aceh Tamiang...

Foto | Soeparmin
Pembangunan lapangan bola basket yang dibangun Dinas Kebudayaan Pemuda Dan Olah Raga (Disbudpora) Kabupaten Aceh Tamiang yang letaknya ditengah hutan menjadi sorotan tajam masyarakat di Kabupaten itu. Pasalnya lapangan bola basket yang dibangun tanpa memiliki akses jalan pada beberapa tahun lalu menjadi mubazir karena hingga kini belum juga dimanfaatkan.

Banyak kalangan yang menilai, lapangan yang sengaja dimubazirkan itu dibangun karena merupakan kepentingan proyek belaka. Sehingga pembangunan yang menggunakan uang rakyat tersebut menjadi tempat permainan hewan berekor panjang pemanjat pohon.

Tujuan dibangunnya lapangan bola basket pada tahun 2009 yang posisinya sekitar 100 meter dibelakang kantor Biro Pusat Statistik untuk sarana olah raga. Namun sayangnya pembangunannya tidak didukung dengan perencanaan yang matang, sehingga tidak seorangpun yang mau mendatangi lapangan tersebut.

“Bagaimana kami akan berlatih dan bermain dilapangan itu, jalan untuk mencapai kesana tidak ada. Kan nggak mungkin kami hars nerobos semak belukar dan melompati beberapa parit”, papar seorang pecinta basket yang namanya tidak ingin disebutkan saat ditanya Selasa (22/11) di Karang Baru.

Ternyata semua yang dikatakan orang yang mengaku pecandu bola basket tersebut benar adanya. Ketika wartawan ini akan merekam foto lapangan bola keranjang tersebut harus melompati beberapa parit serta menembus belukar yang penuh dengan onak dan berlumpur.

Bahkan lapangan yang seharusnya memiliki 2 batang tiang ring tersebut, didapati hanya 1 batang tiang  yang terpacak. diduga 1 tiang lagi yang seharusnya berdiri tegak disisi lapangan sudah ditukarkan dengan rupiah oleh tangan jahil. Hal itu karena Dinas terkait tidak ada upaya untuk menyelamatkan asset pemerintah.

Ketua Komisi D DPRK Aceh Tamiang, T.Insyafuddin,ST dikonfirmasi Selasa (22/11) diruang kerjanya mengaku tidak mengetahui adanya lapangan bola basket yang dibangun Dinas Budpora setempat ditengah semak belukar. Namun pihaknya akan segera meninjau dan melakukan pansus kelokasi itu.

Sementara itu, anggota Komisi D DPRK Aceh Tamiang, Juanda SIP yang juga pecinta bola basket menanggapi lapangan bola basket yang mubazir tersebut. Juanda mengatakan, seharusnya Dinas terkait menjaga dan merawat lapangan yang merupakan asset. Sehingga lapangan yang sudah dibangun dapat dimanfaatkan secara maksimal.

“Dinas terkait harus menjaga asset yang ada, lagi pula lapangan tersebut letaknya kan nggak jauh dari  kantor  Dinas. Selain itu Dinas terkait juga harus meningkatkan aktifitas masyarakat dibidang olah raga”, ujar Juanda.

Sekretaris Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PERBASI) Cabang Kabupaten Aceh Tamiang, Harry Julianto Spd ketika dikonfirmasi via selular mengatakan, lapangan yang dibangun ditengah tengah belukar tersebut awalnya diperuntukkan saat event Popda 1 tahun lalu. Tetapi karena lokasi perparkiran sangat jauh dengan lapangan basket, maka pihak Perbasi menolak bermain dilapangan dimaksud.

“Jarak tempat parkir dengan lokasi lapangan sekitar 100 meter. Jadi kami anggap tempat parkirnya tidak aman, siapa yang mau menjaga kendaraan, karena terlalu jauh dengan lapangan yang berada ditengah semak serta dikelilingi kebun sawit. Kalau hilangnya tiang ring itu, sekitar tahun 2010 lalu, dan tidak lama kemudian saya datang ketempat itu, saya lihat lantainya sudah pada retak retak”, jelas Harry menerangkan.

Harry menjelaskan, hingga hari ini, Perbasi Cabang Aceh Tamiang tidak memiliki lapangan bola basket. Karena lapangan yang dibangun Disbudpora dengan anggaran sekitar Rp 70 Juta itu dibangun ditempat yang tidak mungkin dapat didatangi para pemain bola keranjang. (Soeparmin).