Ilustrasi | Google Sejumnlajh petani di Desa Simpang Lhee, Kecamatan Manyak Payed, Aceh Tamiang mengeluh. Sebab, ketika membeli pupuk ur...
Ilustrasi | Google |
Sejumnlajh petani di Desa Simpang Lhee, Kecamatan Manyak Payed, Aceh Tamiang mengeluh. Sebab, ketika membeli pupuk urea, ternyata dalam goni tersebut berisi pupuk ZA dengan harga lebih murah.
Keuchik Desa Simpang Lhee, Usman Muhammad, Kamis (14/7) mengatakan, petani di desanya pada musim tanam tahun ini membeli pupuk urea di Tualang Cut, namun sampai di rumah pupuk betuliskan di goninya urea ternyata isinya pukuk ZA.
Karena warga membutuhkan pupuk, akhirnya pupuk ZA mereka taburkan juga di sawah karena saat ini padi sangat membutuhkan pupuk. “Kita khawatir pemakaian pupuk ZA akan mengurangi hasil produksi padi petani,” ujarnya. Disi lain harga pupuk ZA dengan Urea sangat berbeda. Jika pupuk Urea bersubsidi dijual harganya Rp 85 ribu/zak isi 50 Kg sedangkan pupuk ZA Rp 75 ribu/zak.
“Ini ada unsur kesengajaan untuk mencari keuntungan lebih besar oleh pihak penyalur. Tindakan adalah penipuan yang sangat merugikan petani karena itu harus diusut polisi,” ujar Datok Usman Muhammad. Menurutnya, dirinya juga telah membeli lima pupuk urea bersubsidi, ternyata setelah dibuka ternyata dua goni itu berisi pupuk ZA.
Perbedaan pupuk ure dengan ZA, jika pupuk urea butirannya kasar dan bening seperti kaca, semantara pupuk ZA kecil dan kekuning-kuningan serta sulit ditabur di sawah jika angin bertiup kecang. Pihaknya berharap pemerintan melakukan pengawasan terhadap pemyaluran pupuk untuk petani hingga sampai di tangan petani.
Sumber : Serambi Online