Ilustrasi | Google Transparansi masalah keuangan di Aceh Tamiang hingga kini boleh dikatakan masih minim, buktinya terkait masalah umat s...
 |
| Ilustrasi | Google |
Transparansi masalah keuangan di Aceh Tamiang hingga kini boleh dikatakan masih minim, buktinya terkait masalah umat saja panitia MTQ juga tak transparan, entah apa maksudnya, kata warga di sana. Ketua Panitia MTQ xxx Propinsi Aceh H.Awaluddin SH Spn MH, hingga kini tidak mau transnparan dalam mengungkapkan jumlah seluruhnya anggaran yang terserap dalam untuk kegiatan akbar tersebut.
Dari berbagai ivent pertemuan antara panitia dengan dengan wartawan selama ini, panitia tidak pernah mau menyebutkan secara transparan terkait dana yang digunakan, baik besar apalagi sumbernya. Seperti pantauan wartawan ketika menghadiri undangan temu ramah dengan Bupati beserta Ketua Panitia dan turut hadir juga Kapolres, Kajari serta unsur muspida lainnya, di Aula Setdakab Aceh Tamiang, Senin (27/6).
Dalam pertemuan tersebut berbagai pertanyaan dilontarkan kalangan Pers terkait berapa jumlah anggaran keseluruhan yang diplotkan untuk kegiatan MTQ tersebut, namun sampai akhir pertemuan Ketua Panitia kegiatan tidak juga menyebutkan anggaran yang dibutuhkan untuk kegiatan.
Belasan Miliar
Pada kesempatan itu H.Awaluddin SH Spn MH yang juga Wakil Bupati Aceh Tamiang sekaligus sebagai Ketua Pelaksana MTQ XXX hanya memaparkan, anggaran bantuan yang diberikan Propinsi sebesar Rp 2,5 Miliar, dan bantuan yang bersumber dari APBK Atam Rp 6,5 miliar, namun tidak mampu menyebutkan secara rinci.
Ketua panitia juga menjelaskan ada tambahan anggaran kegiatan yang berasal dari berbagai perusahaan yang ada di Kabupaten Aceh Tamiang, tetapi tidak seluruh perusahaan dipaparkannya. Seharusnya ketua panitia mempublikasikan seluruh anggaran yang diterima untuk mendukung event akbar tersebut kepada Publik, kata para wartawan.
Ketidak terbukaan dan transparansi jumlah anggaran Kegiatan tersebut, mengundang berbagai pertanyaan kalangan masyarakat, karena menurut data yang dihimpun Orbit dilapangan, anggaran yang terserap untuk kelangsungan kegiatan MTQ berkisar belasan miliar rupiah.
Tak Hargai Pers
Ironisnya lagi, insan pers yang bertugas di Kabupaten Aceh Tamiang untuk meliput segala bentuk kegiatan MTQ xxx, merasa tidak dihargai sesuai fungsinya selaku Pemburu Berita, padahal suksesnya Event tersebut tidak terlepas dari peran serta Kuli Berita dalam mempublikasikannya.
Sungguh tidak pantas dan terhinanya kalangan insan Pers di Bumi Muda Sedia yang hanya dihargai dana untuk konprensi Pers sebesar Rp 150.000/ Media.
Sementara dalam satu media memiliki 2 sampai 3 wartawan, bayangkan saja sebegitu terhinanya kalangan Insan Pers di tamiang dalam sudut pandang Pemda Atam. Betapa tak etisnya penghargaan yang diberikan Pemkab Atam., terutama Kalangan Panitia.
Lebih mengherankannya lagi, belasan miliar rupiah anggaran yang terserap tapi masih saja kurang, kata ketua panitia pelaksana ketika memaparkan kepada insan Pers.
Sumber : Zunaidi
