HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Pusat Perbelanjaan Kualasimpang Mubazir

Foto | ZND Pengesahan anggaran dana pembuatan tangga dan pengrehaban gedung pusat perbelanjaan kota Kuala Simpang,  oleh Dewan Perwakilan...

Foto | ZND
Pengesahan anggaran dana pembuatan tangga dan pengrehaban gedung pusat perbelanjaan kota Kuala Simpang,  oleh Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tamiang dinilai salah kaprah. Pasalnya sejak selesainya pekerjaan pengrehaban pajak dilantai 2, serta pembuatan tangga pada bangunan tersebut, hingga kini masih sebatas dikosongkan, kerena belum adanya minat para pedagang untuk berbisnis memasarkan usaha dagangnya dilantai 2 itu.

Disinyalir, dalam proses pengesahan anggaran yang bersumber dari dana APBK tersebut, ada mengarah pada kepentingan bagi oknum tertentu. Seharusnya sebelum menyetujui anggaran tersebut, pihak DPRK dan dinas terkait melakukan penelitian dan pengkajian analisis kelayakan pemanfaatan bangunan terlebih dahulu.

Tidak Jeli
Sekretaris Lembaga Informasi Pemantau Aceh Tamiang, Zainuddin menyayangkan atas pengrehaban gedung dilantai 2 pusat perbelanjaan Kota Kualasimpang tersebut.  Sebab kata Zainuddin, pihak terkait maupun DPRK harus jeli sebelum melakukan pengesahan anggaran dana untuk pengrehaban dan pembuatan tangga.

Hingga hari ini, pusat perbelanjaan dilantai dua yang siap dibangun pada 2009 lalu, belum difungsikan. Bangunan dibuat, sementara lokasi parkir kendaraan tidak disediakan, berarti bukan membuat kota menjadi tertata apik, bahkan malah menjadi semerawut.

"Sedangkan saat ini aja, lokasi parkir didepan toko sudah padat, sehingga jalan M.Dahlan dan yang lainnya  padat. Konon ditambah lagi, jika pasar dilantai 2 dibuka. Apa jadinya nanti”, ungkap Zainuddin. Belum juga ada yang berjualan diatas, besar kemungkinan para pedagang sudah mengkaji, jika usahanya bakal minim pengunjung. Nah itu berarti lebih pandai rakyat lagi dalam memikirkan prospek kedepan jika dibandingkan mereka (Pejabat dan Dewan), tambah Zainuddin.

Daripada untuk membangun yang kurang mengena hati karena tidak menyentuh pada kepentingan rakyat, lebih baik dananya dibawa ke daerah pekampungan yang masih banyak membutuhkan pasilitas umum seperti jembatan, plat beton maupun infrastruktur lannya, terang Zainuddin. 

Sumber : Suparmin