HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

MTQ XXX Aceh, 7 Grup Fahmil ke Semifinal

Foto | Serambi Online/M. Nasir Memasuki hari ketiga Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXX Aceh, Selasa (5/7), tujuh grup putra melaju ke ...

Foto | Serambi Online/M. Nasir
Memasuki hari ketiga Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXX Aceh, Selasa (5/7), tujuh grup putra melaju ke semifinal cabang Fahmil Quran. Ketujuh tim itu adalah Aceh Tamiang, Lhokseumawe, Aceh Singkil, Banda Aceh, Aceh Tengah, Bireun, Subulussalam, dan Pidie. Perlombaan cabang Fahmil berlangsung di Gedung DPRK Aceh Tamiang. Informasi itu disampaikan Dewan Hakim Cabang Fahmil Quran, Ustad Raihan, kemarin.

Amatan Serambi, babak penyisihan cabang Fahmil Quran turut dihadiri Sekda Aceh Timur, Saifannur. Sekda memberikan support kepada timnya yang sudah tiga kali berturut-turut mempertahankan piala bergilir MTQ Aceh harus puas  tim Fahmil Quran putranya gugur di babak penyisihan.

Pun demikian, Saifannur yakin Aceh Timur akan dapat kembali menjadi juara umum dalam MTQ kali ini. Dikatakan, cabang yang menjadi andalan kafilah Aceh Timur adalah, tafsir bahasa Arab, hifzil, khattil, tilawah, fahmil, M2KQ, khat mushaf, dan cacar netra. Semua cabang itu, menurut Sekda, sudah mendapat pelatihan yang maksimal. “Bahkan, di antara mereka ada yang sudah mengikuti event tingkat nasional,” kata Sekda seraya menyebutkan anggota Kafilah Aceh Timur sebanyak 42 orang.
76 hakim
Untuk kelancaran pelaksanaan semua cabang yang diperlombakan pada MTQ Aceh XXX di Karang Baru, Aceh Tamiang, panitia menyiapkan 76 dewan hakim dari Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Aceh. Para hakim terbagi beragam disiplin keilmuan dan berasal daru unsur LPTQ, perguruan tinggi, dan kalangan birokrat di kabupaten/kota.
Angkat kaki
Sementara itu sejumlah pedagang musiman yang berjualan di arena MTQ mulai “angkat kaki” karena dagangan mereka tidak laku. Penyebabnya, karena panitia menjadikan lapak yang semula diperuntukkan bagi pedagang menjadi areal parkir. Sehingga menyulitkan pengunjung masuk lagi ke lapak pedagang.

Sumber : Serambi Online