Ilustrasi | Google Pagelaran MTQ 30 Aceh di Kabupaten Aceh Tamiang sudah berjalan empat hari (7/7), pagelaran yang dijadwalkan selama tuj...
Ilustrasi | Google |
Pagelaran MTQ 30 Aceh di Kabupaten Aceh Tamiang sudah berjalan empat hari (7/7), pagelaran yang dijadwalkan selama tujuh hari tersebut juga menggelar seni pameran yang menjajalkan hasil kesenian seperti seni bonsai dan kerajinan tangan souvenir khas Aceh Tamiang. selain perlombaan cabang MTQ juga menyelenggarakan seni pameran hasil kerajinan.
Seni pameran yang dibuka langsung oleh Istri Gubernur Darwati A. Gani (3/7) yang secara serentak dalam pawai Ta’aruf MTQ ke XXX Aceh disambut antusias oleh perusahaan, institusi, parpol dan swasta. Yang mana kali ini seluruh warga Aceh pada umumnya dan Aceh Tamiang khususnya berduyun-duyun mencari jenis hasil kesenian yang diminati.
Pada perhelatan MTQ 30 Aceh tersebut, Polres Aceh Tamiang menggelar stand yang mengambil tema “Galeri Bonsai – 1 Polres Aceh Tamiang, Komunitas Bonsai Episode MTQ Aceh XXX Kab. Aceh Tamiang”. Saat ditemui, Kasat Intelkam AKP. Alwin Andrian, SS, MH melalui Briptu Saiful Bahri mengatakan, bahwa bonsai bukan sekadar pohon mini yang ditanam dalam pot. Bonsai harus nampak berkesan tua dan pertumbuhannya diatur, sehingga memandang bonsai ibarat menikmati pohon besar sebagaimana pohon di alam aslinya. Meskipun, apa yang disebut “alam asli” itu tidak selalu alam yang subur sehingga penampilan bonsai tidak otomatis menjadi miniatur pohon besar yang anggun.
Briptu Saiful Bahri menjelaskan, Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) telah menetapkan standar penilaian terhadap bonsai, yang memberikan batasan sebagai berikut, Bonsai adalah merupakan suatu hasil karya seni tanaman bernilai tinggi yang ingin menampilkan keindahan dan kesempurnaan dalam mengekspresikan keindahan alam. Karya seni bonsai merupakan hasil bentukan imajinasi seniman bonsai berdasarkan fenomena alam sebagai sumber inspirasinya. Sebagai suatu karya seni, maka keindahan karya seni bonsai sangat dipengaruhi oleh tingkat pemikiran dan wawasan sesuai dengan jiwa, cita rasa serta kepribadian seniman bonsai pembuatnya, ungkapnya.
Stand Galeri Bonsai – 1 Polres Aceh Tamiang, Komunitas Bonsai Episode MTQ Aceh XXX Kab. Aceh Tamiang merupakan Binaan Kapolres Aceh Tamiang AKBP. Drs. Armia Fahmi. Kapolres Aceh Tamiang melalui Kasat Intelkam AKP. Alwin Andrian, SS, MH mengomentari, “Di sela-sela kesibukan Polres Aceh Tamiang dalam mengungkap kasus, masih sempat menyibukkan diri untuk menghasilkan karya seni bonsai”. Galeri Bonsai Polres Aceh Tamiang bertujuan mengembangkan budaya cinta lingkungan hidup, menanamkan nilai-nilai budaya cinta lingkungan hidup sama saja menyelamatkan lingkungan hidup dari kerusakan yang makin parah. Dan itu harus dimulai sekarang juga, tegas AKBP Drs. Armia Fahmi.
Sumber : Rico Fahrijal