Ilustrasi | Google Keberadaan Sungai Tamiang yang memanjang dari perbatasan Kabupaten Gayo Lues hingga ke Muara di Kecamatan Seruway Aceh...
Ilustrasi | Google |
Keberadaan Sungai Tamiang yang memanjang dari perbatasan Kabupaten Gayo Lues hingga ke Muara di Kecamatan Seruway Aceh Tamiang yang terkenal dengan berbagai jenis ikan kini semakin terancam.
Dulu masyarakat yang bertempat tinggal disepanjang Sungai Tamiang dengan mudah bisa mendapatkan berbagai jenis ikan di sungai Tamiang. Tapi kini seiring dengan perkembangan zaman dimana industri semakin banyak yang membuang air limbah ke sungai Tamiang membuat ekosistem biota air ini semakin terganggu.
Di samping masalah tersebut, kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pelestarian biota air dan pemeliharaan lingkungan menjadi sebab semakin berkurangnya ikan dan udang sungai. Kasus yang paling baru adalah terjadinya peracunan ikan dan udang yang terjadi di Desa Kaloy Kecamatan Tamiang Hulu Aceh Tamiang.
Usman AR, salah seorang warga Desa Kaloy, kepada suara-tamiang.com Kamis (7/7) mengatakan, seorang warga Desa Bandar Khalifah Kec. Tamiang Hulu bernama Salwah telah meracuni ikan-ikan dan udang di Sungai Kaloy pada hari minggu (26/6) sekitar jam 15.30 WIB.
Menurut Usman, kegiatan tak terpuji yang dapat merusak dan membunuh hewan air itu dilakukan Salwah bersama anaknya bernama Muli dan Andra serta dibantu juga oleh menantunya. Kejadian itu juga disaksikan oleh banyak warga, diantaranya Windadok, Ipol, Aber, Ijal, Sabri, Kucik, Juar dan Ipen.
Kejadian itu bukanlah yang pertama sekali terjadi, tetapi sudah berulang kali dilakukan masyarakat setempat. Banyak jenis ikan yang mati, diantaranya ikan paitan, lembedug, udang, bahkan ikan jurung juga mati yang merupkan jenis ikan yang paling langka saat ini. Usman yang juga merupakan petugas lingkungan hidup telah melaporkan kejadian itu kepada Polsek Tamiang Hulu dan Badan LH dan Kebersihan Kabupaten Aceh Tamiang untuk ditindaklanjuti.
Sumber : S. Mahdi | Suara-Tamiang.com