HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Wagub di Tamiang : Kita Miskin Padahal Kita Kaya

Ilustrasi | Google Kita miskin  padahal kita kaya, oleh karena itu kita semua harus introspeksi pola pembangunannya kita selama ini,” uja...

Ilustrasi | Google
Kita miskin  padahal kita kaya, oleh karena itu kita semua harus introspeksi pola pembangunannya kita selama ini,” ujar Wagub Muhammad Nazar S.Ag yang juga ketua percepatan pembangunan kawasan tertinggal saat berkunjung ke Tenggulun Aceh Tamiang. Menurut Muhammad Nazar ke depan akan dibuat pola pembangunan  kampong secara terencana, perencanaan harus bagus.

Kita harus bangun hal-hal yang berbasis kebutuhan rakyat bukan berdasarkan kepentingan politik,” ujarnya lagi. “Saat ini gaji geuchik di setiap daerah bervariasi, tapi jika sudah ada standar bisa dibuat sesuai dengan upah minimum regional,” tambah Wagub.

Begitu juga dengan pembangunan daerah yang sering terjadi banjir harus didesain secara tersendiri, berbeda dengan daerah yang tidak banjir. “Bagaimana batas Aceh yang sebenarnya di Desa Tenggulun, sampaikan kepada pemerintah daerah dan provinsi agar kita sampaikan kepada pemerintah pusat, sehingga akan lahir kebijakan dan solusi untuk masyarakat.

Dalam kesempatan itu, Muhammad Nazar juga mengingatkan aparat pemerintahan desa agar melibatkan pemuda dalam melaksanakan pembangunan. Pemuda harus masuk dalam pemerintahan desa, jangan  hanya dipakai saat orang mengadakan pesta perkawinan dan tukang gali kubur ketika ada orang meninggal.
Padahal  untuk memajukan pembangunan di desa, pemikiran dan potensi mereka sangat berguna.  Pembangunan sejumlah desa pedalaman dan perbatasan Aceh harus menjadi prioritas karena penduduk di kawasan itu masih miskin.

Pola prioriotas pembangunan desa pedalaman akan membuat peradaban kampong  pedalaman dan kota sama.  Muhammad Nazar mengatakan, hasil kunjungan ke seluruh kecamatan dan desa pedalaman, masih banyak terdapat penduduk miskin, bukan berarti mereka malas tapi karena lahan yang ada tidak maksimal digarap akibat kekurangan infratruktur, demikian ungkap Muhammad Nazar di hadapan warga tenggulun Aceh Tamiang.

Sumber : Suara-Tamiang.com