Sehubungan dengan adanya ratusan ayam potong yang mati mendadak sejak tiga hari terakhir di Desa Desa Ujong Tanjong, Kecamatan Manyak Payed,...
Sehubungan dengan adanya ratusan ayam potong yang mati mendadak sejak tiga hari terakhir di Desa Desa Ujong Tanjong, Kecamatan Manyak Payed, Aceh Tamiang, direncanakan tim dari Dinas Kesehatan Hewan (Keswan) Aceh akan turun ke lokasi, setelah berkoordinasi dengan Dinas Peternakan (Disnak) setempat.
Kepala Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan, Aceh, Ir Murthada Sulaiman, melalui Ir Basri Ali (humas) kepada Serambi Sabtu kemarin mengatakan, menyangkut dengan kasus matinya ratusan ayam potong di Desa Ujong Tanjong, Aceh Tamiang itu, terlebih dahulu akan berkoordinasi lebih dahulu dengan Disnak setempat.
“Kita berharap agar Disnak Aceh Tamiang mencari sampel ayam mati itu terlebih dahulu, selanjutnya akan diperiksa sehingga diketahui penyakit apa yang menyerang ternak masyarakat itu,”ujar Basri Ali. Dijelaskannya, Tim Keswan Aceh, juga akan turun ke lokasi setelah berkoordinasi dengan Disnak setempat.
Menurutnya, penykit ayam yang mati mendadak itu tidak bisa disimpulkan sebelum diperiksa sampel ayam mati. Lazimnya, ayam itu bisa mati mendadak jika terkena penyakit ND, Snock (keluar air hidung) ataupun flu burung yang juga ditandai dengan keluarnya ingus berwarna kuning. Basri Ali juga berharap agar peternak tidak membuang bangkai ayam itu ke sungai, karena bisa menyebabkan penyakit itu akan meluas. Tetapi, bangkai ayam itu bisa ditanam ataupun dibakar.
Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan bangkai ayam yang mati mendadak di Desa Ujong Tanjong, Kecamatan Manyak Payed, Aceh Tamiang, telah dibuang ke sungai oleh peternak. Hal itu telah menyababkan petugas dari Disnak setempat tidak menemukan lagi sampel ayam amti itu untuk penelitian atau pemeriksaan penyakit ayam. “Kita berharap peternak menguburkan ayam yang mati agar tidak menular ke daerah yang lain dan menyisakan beberapa ekor ayam mati itu untuk bahan penelitian,”ujar M Nur, petugas dari Disnak Aceh Tamiang.
Kepala Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan, Aceh, Ir Murthada Sulaiman, melalui Ir Basri Ali (humas) kepada Serambi Sabtu kemarin mengatakan, menyangkut dengan kasus matinya ratusan ayam potong di Desa Ujong Tanjong, Aceh Tamiang itu, terlebih dahulu akan berkoordinasi lebih dahulu dengan Disnak setempat.
“Kita berharap agar Disnak Aceh Tamiang mencari sampel ayam mati itu terlebih dahulu, selanjutnya akan diperiksa sehingga diketahui penyakit apa yang menyerang ternak masyarakat itu,”ujar Basri Ali. Dijelaskannya, Tim Keswan Aceh, juga akan turun ke lokasi setelah berkoordinasi dengan Disnak setempat.
Menurutnya, penykit ayam yang mati mendadak itu tidak bisa disimpulkan sebelum diperiksa sampel ayam mati. Lazimnya, ayam itu bisa mati mendadak jika terkena penyakit ND, Snock (keluar air hidung) ataupun flu burung yang juga ditandai dengan keluarnya ingus berwarna kuning. Basri Ali juga berharap agar peternak tidak membuang bangkai ayam itu ke sungai, karena bisa menyebabkan penyakit itu akan meluas. Tetapi, bangkai ayam itu bisa ditanam ataupun dibakar.
Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan bangkai ayam yang mati mendadak di Desa Ujong Tanjong, Kecamatan Manyak Payed, Aceh Tamiang, telah dibuang ke sungai oleh peternak. Hal itu telah menyababkan petugas dari Disnak setempat tidak menemukan lagi sampel ayam amti itu untuk penelitian atau pemeriksaan penyakit ayam. “Kita berharap peternak menguburkan ayam yang mati agar tidak menular ke daerah yang lain dan menyisakan beberapa ekor ayam mati itu untuk bahan penelitian,”ujar M Nur, petugas dari Disnak Aceh Tamiang.
Sumber : Serambi Online