HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Seni Budaya Aceh Tamiang Semakin Maju

Foto | Harian Waspada Indonesia adalah negara yang memiliki banyak suku bangsa dengan berbagai macam akar budaya dan adat istiadat yang s...

Foto | Harian Waspada
Indonesia adalah negara yang memiliki banyak suku bangsa dengan berbagai macam akar budaya dan adat istiadat yang sangat berbeda-beda. Sebagaimana diketahui, budaya dan kebiasaan suatu bangsa yang khas adalah salah satu ciri yang spesifik untuk membedakan antara satu suku bangsa dengan suku bangsa lainnya, sehingga muncullah nilai-nilai persamaan dan perbedaan antar budaya yang sangat menarik ditampilkan, dievaluasi dan dilestarikan sebagai khazanah seni budaya dan adat suatu bangsa atau etnis, seperti halnya adat dan seni budaya perkauman Tamiang yang merupakan salah satu perkauman yang ada di Provinsi Aceh.

Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang yang dipimpin Bupati Drs. Abdul Latief dan wakilnya H. Awaluddin, SH, SpN, MH bersama instansi terkait dijajarannya serta Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tamiang Ir. Rusman bersama Wakil Ketua Nora Idah Nita, A.Md, Wakil Ketua Drs. H. Armand Muis serta seluruh anggota DPRK Aceh Tamiang memang sangat peduli terhadap pelestarian nilai-nilai seni budaya yang ada di kabupaten yang dijuluki sebagai Bumi Muda Sedia itu.

Buktinya, sangat banyak aktivitas di bidang seni budaya yang mendapat dukungan sepenuhnya dari Pemkab Aceh Tamiang dan pihak terkait lainnya, baik yang digelar di Aceh Tamiang, maupun mengirim utusan Tim Kesenian Aceh Tamiang untuk tampil di Tingkat Provinsi Aceh maupun di tingkat nasional. Hasilnya pun jelas nyata, Tim Kesenian Aceh Tamiang selalu tampil sebagai provinsi maupun nasional.

Bukan saja mengirimkan utusan Tim Kesenian untuk tampil mengikuti berbagai lomba di tingkat provinsi dan nasional, tetapi          Pemkab Aceh Tamiang bersama instansi/lembaga terkait lainnya juga sangat concern dalam pelesta-rian nilai-nilai seni budaya lokal yang memang harus dilestarikan keberadaannya agar tidak musnah ditelan zaman glo-balisasi yang telah menggerogoti sendi-sendi nilai seni budaya lokal.

“Kekayaan seni budaya adalah khazanah kekayaan yang tiada ternilai harganya. Kekayaan seni budaya sudah sepatutnya kita tampilkan sebagai kebanggaan akan ciri-ciri khas suatu daerah, dunia moder-nisasi yang kita rasakan pada saat ini, justru lahir dari sebuah kehidupan tradisional di mana adat dan budaya lahir sebagai ciri khas sebuah suku atau daerah, makanya nilai-nilai pelestarian seni budaya harus terus menerus kita jaga agar tridak punah,” tutur Bupati Aceh Tamiang Drs. H. Abdul Latief kepada Waspada di ruang kerjanya baru-baru ini.

Bupati Aceh Tamiang itu juga menerangkan suku perkauman Tamiang merupakan salah satu suku yang ada di Provinsi Aceh. Keberadaan adat dan budaya masing-masing suku di Provinsi Aceh yang berada di Kabupaten Aceh Tamiang diakui dan sangat terkenal memiliki tiga perkauman yaitu Tamiang, Aceh dan Gayo.

Dalam melestarikan nilai-nulai adat, seni dan budaya tradisi di Aceh Tamiang, selain tanggung jawab Pemerintah Daerah, juga lembaga lainnya seperti DPRK Aceh Tamiang, Masyarakat Adat Aceh (MAA) Kab. Aceh Tamiang, Dewan Kesenian Aceh Tamiang (DKAT) dan seluruh komponen masyarakat serta masyarakat Aceh Tamiang juga ikut bersama-sama berperan aktif dalam melestarikan adat, seni dan budaya di Aceh Tamiang.

“Tanpa peran serta semua pihak, tentu saja tidak mungkin nilai-niulai adat, seni dan budaya di daerah ini dapat dilestarikan serta tumbuh kembangkan keberadaannya,” tegas Bupati Aceh Tamiang.

Hal senada juga dikatakan Ketua DPRK Aceh Tamiang Ir. Rusman dan anggota DPRK Aceh Tamiang Elpian Raden, Syaiful Bahri, SH, Mustafa, MY, Juanda, Ismail, Marlina dan anggota dewan lainnya. Kepada Waspada Rusman mengatakan sebagai pimpinan kolektif dewan dan anggota dewan juga sangat peduli terhadap nilai-nilai pelestarian adat, seni dan budaya yang ada di Aceh Tamiang.

Apalagi, lanjut Rusman, kegiatan atau program yang dilaksanakan Dewan Kesenian Aceh Tamiang (DKAT) dan pihak lainnya memang mampu melakukan pembinaan terhadap remaja di Aceh Tamiang di bidang seni budaya. “Kegiatan yang diselenggarakan DKAT bersama Pemkab dan pihak lainnya memang sangat positif dan tentu saja kami di legislatif selalu meresponnya. Apalagi ketika mengikuti pegelaran atau perlombaan baik di Aceh maupun tingkat Nasional mampu mengukir prestasi yang dapat mengharumkan dan membanggakan nama daerah ini di bidang seni budaya,” terang Rusman.

Hal yang sama dikatakan Kadis Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kab. Aceh Tamiang Drs. Arisnur. Pihaknya sebagai lembaga terkait dengan hal-hal yang menyangkut seni budaya tetap punya komitmen yang kuat dalam hal pelestarian seni budaya di Kab. Aceh Tamiang. “Dalam hal untuk pelestarian seni budaya di daerah ini, kami selalu bermitra dengan DKAT, Aismif Universitas Syiah Kuala dan pihak lainnya dalam meles-tarikan seni budaya Tamiang,” kata Arisnur.

Semoga saja di masa mendatang Pemkab Aceh Tamiang lebih meningkatkan lagi perhatiannya terhadap pelestarian nilai-nilai seni budaya, sebab pengaruh era globalisasi tentu saja dapat mengancam nilai-nilai seni budaya lokal dan hal ini memang perlu kita antisipasi agar seni budaya Tamiang tidak punah,” kata Sekretaris DKAT dan juga pengurus bidang Humas/Publikasi Lasqi Kab. Aceh Tamiang, Muhammad Hanafiah (Agam Fawirsa) yang namanya tercatat sebagai salah seorang sastrawan Aceh yang masuk dalam buku pintar sastra budaya Indonesia pada tahun 2000 itu.

Makanya, lanjut Agam DKAT yang mendapat dukungan dari Pemkab Aceh Tamiang dan dari semua pihak yang concern terhadap pembinaan genarasi muda dan pelestarian nilai-nilai seni budaya akan terus berupaya secara maksimal dalam melestarikan dan memajukan seni budaya Tamiang.

Sumber : Harian Waspada