HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Seni Budaya Tamiang Berprestasi di Tingkat Nasional

Foto | M. Hanafiah / Wasapada Sebelum Kabupaten Aceh Tamiang terbentuk sudah sering seni budaya Tamiang ikut tampil membawa harum Kabupat...

Foto | M. Hanafiah / Wasapada
Sebelum Kabupaten Aceh Tamiang terbentuk sudah sering seni budaya Tamiang ikut tampil membawa harum Kabupaten Aceh Timur. Sejak terbentuknya Kab. Aceh Tamiang pada tanggal 2 Juli 2002 setelah berpisah dengan kabupaten induk (Kab. Aceh Timur), Tim Kesenian Kab. Aceh Tamiang dalam mengikuti berbagai pegelaran dan lomba di bidang seni budaya sudah berulangkali tampil sangat bagus mengukir prestasi yang gemilang, sehingga membawa nama harum dan kebanggaan bagi Kabupaten Aceh Tamiang maupun bagi Provinsi Aceh.

Misalnya saja ketika Kab. Aceh Tamiang dipercaya untuk mewakili Provinsi Aceh untuk mengikuti Festival Budaya Melayu Se-Dunia yang diikuti seluruh dunia yang punya akar budaya Melayu berlangsung pada tahun 2004 di Pekan Baru, Riau. Tim Kesenian Aceh Tamiang ketika itu tampil sangat luar biasa dan menjadi Tim Kesenian yang paling favorit disambut meriah ribuan penonton ketika Tim Kesenian ikut parade dan ketika tampil di panggung seni budaya Raja Ali Haji yang terkenal dengan hasil karyanya “Gurindam Dua Belas” itu.

Ketika Tim Kesenian tampil di Pekan Baru, Riau itu ribuan penonton mengelu-ngelukan penampilan tim yang datang dari Bumi Muda Sedia itu. Malahan ketika jadwal Tim Kesenian tampil sudah habis pada waktu itu, ternyata ribuan penonton dan Gubernur Riau waktu itu yang ikut menyaksikan pagelaran pada malam itu meminta agar Tim Kesenian Aceh Tamiang agar tampil lagi untuk membawakan “Tari Tangan Seribu” atau yang lebih dikenal dengan nama “Tari Saman” itu.

Selain itu lagi ketika Tim Kesenian Aceh Tamiang ikut tampil di Pekan Kebudayaan Aceh (PKA-III) pada tahun 2004 silam juga mendapat sambutan hangat dan gemuruh dari ribuan penonton yang membanjiri Taman Ratu Safiatuddin di Banda Aceh. Penonton terkesima dengan seni budaya Tamiang yang ditampilkan Tim Kesenian Kabupaten Aceh Tamiang, baik seni tari, seni silat tradisi, seni qasidah/rebana dan adat turun tanah mengayungkan anak bayi serta mencukur rambut bayi.

Bahkan seni silat tradisi Tamiang yang mengandalkan seni bila diri gerakan-gerakan silat dilengkapi dengan senjata tajam berupa pedang dan pisau yang sangat tajam serta toya (tongkat) yang terbuat dari besi yang dimainkan oleh pendekar-pendekar seni silat tradisi Tamiang yang diketahui Nukman itu sempat membuat penonton menarik nafas dan tampak tegang karena mel;ihat penampilan duel para pendekar seni silat tradisi Tamiang itu, bahkan terlihat “bunga-bunga api” bergemericik ketika toya sesama pendekar silat yang saling baku hantam itu berbenturan ketika mereka tampil luar biasa, terlibat baku hantam duel di atas pentas utama Taman Ratu Safiatuddin pada malam itu, akhirnya seni silat Tradisi Tamiang tampil sebagai juara I di PKA III.

Tim Kesenian Aceh Tamiang juga sudah pernah tampil berulangkali mewakili Provinsi Aceh di Festival Budaya Melayu Nusantara di Palembang, tampil mewakili Provinsi Aceh di Jakarta Convention Centre (JCC) pada tahun 2009, tampil mewakili di Provinsi Aceh pada acara Temu Taman Budaya se-Indonesia di Padang, Sumatera Barat pada tahun 2009.

Sedangkan pada Pekan Kebudayaan Aceh (PKA V) tahun 2009, Tim Kesenian Aceh Tamiang menampilkan seni tari yang memotret dari legenda cerita “Elang Lekak” meraih prestasi yang sangat membanggakan bagi Kab. Aceh Tamiang karena mampu meraih juara I seni tari Tradisi di Taman Budaya Aceh (TBA) di Banda Aceh.

Tahun 2010 Tim Kesenian Aceh Tamiang juga tampil mewakili Provinsi Aceh di kancah Festival Seni Budaya Melayu se-Nusantara yang juga diikuti negara rumpun-rumpun Melayu itu. Pada event tersebut Tim Kesenian Aceh Tamiang kembali mengukir prestasi cemerlang, Aceh Tamiang tampil sebagai juara I seni tari.

Selain berjaya di bidang seni budaya tersebut di atas, kebupaten yang dijuluki sebagai “Bumi Muda Sedia” itu juga mampu berkiprah mengukir prestasi di bidang seni budaya yang sangat religius yaitu seni qasidah yang bernafaskan Islam. Pada lomba qasidah yang diselenggarakan Lembaga Seni Qasidah Indonesia (lasqi) Provinsi Aceh di Banda Aceh, Tim Lasqi Kab. Aceh Tamiang pada tahun 2010 mampu meraih prestasi vakalis Dewasa Putra atas nama Khairil Fauzan, Spsiyang meraih juara I Tingkat Provinsi Aceh yang mewakili Provinsi Aceh mampu meraih prestasi masuk 10 Besar di tingkat nasional, sehingga Khairil Fauzan diundang oleh Dewan bahasa dan Pustaka Malaysia untuk tampil pada Ulang Tahun lembaga tersebut di negeri jiran, Malaysia itu. Sedangkan vokalis remaja putri Nurjanah meraih juara harapan I, namun untuk vokalis anak-anak putri meraih juara I atas nama Jihan Afifah.

Pada tahun 2011, Lasqi Kab. Aceh Tamiang yang diketuai oleh Hj. Siti Rahmah A. Latief, kata Wakil Ketua Lasqi Aceh Tamiang Hj. Nafsiah, S.Pd, Lomba vokalis Qasidah untuk tingkat Provinsi Aceh ternyata untuk anak-anak putri Aceh Tamiang atas nama Jihan Afifah tampil sebagai juara I, untuk remaja putri atas nama Nurjanah tampil sebagai juara II, untuk dewasa putra atas nama Khairan Nadia, S.Pd meraih juara II, untuk dewasa Putri atas nama Lailisma Sofa meraih juara harapan I dan untuk anak-anak putra Zulkifli meraih juara harapan I.

Semua prestasi itu dapat tercapai karena adanya pembinaan dan dukungan pihak Pemkab Aceh Tamiang terhadap pelestarian seni budaya di Kab. Aceh Tamian. Pembangunan di bidang seni budaya Aceh Tamiang tampak semakin maju dan berkibar sampai ke tingkat nasional.

Sumber : Muhammad Hanafiah | Harian Waspada