Sebanyak 95 persen atau seluas 18.050 hektare (ha) dari 19 ribu hektare jumlah keseluruhan di Aceh Tamiang, ternyata hingga kini masih tadah...
Sebanyak 95 persen atau seluas 18.050 hektare (ha) dari 19 ribu hektare jumlah keseluruhan di Aceh Tamiang, ternyata hingga kini masih tadah hujan (tak beririgasi). Kondisi tersebut berdampak pada tak maksimalkan hasil panen yang dialami oleh petani.
Kadis Pertanian Aceh Tamiang, Muhammad Yunus kepada Serambi Minggu (5/6) mengatakan, keluhan petani di Aceh Tamiang umumnya masalah tak adanya air saat turun ke sawah. Dari 19.000 Ha sawah yang ada di Tamiang yang ada irigasi hanya 950 Ha, selebihnya masih sawah tadah hujan. “Sebenarnya antusias petani turun ke sawah sangat besar seiring membaiknya harga padi di pasaran. Namun akibat kondisi ini, tentunya sangat kita sayangkan,”ujarnya.
Karena akibat kurang air, tambahnya, produksi padi hanya sekitar satu sampai sampai dua ton/hektare. Padahal bila sawah yang memiliki irigasi, hasil panen bisa mencapai empat sampai lima ton/hektare.
Sedangkan untuk mengantisipasi kondisi tersebut, langkah jangka pendek yang dilakukan pihaknya, membangun pompanisasi. Sehingga produksi padi akan meningkat dan ekonomi petani membaik. “Jangka panjang kita harapkan agar Pemkab Aceh Tamiang atau Pemerintah Aceh segara membangun irigasi permanen di beberapa lokasi, sehingga dapat mengairi seluruh areal sawah,”pinta Muhammad Yunus
Kadis Pertanian Aceh Tamiang, Muhammad Yunus kepada Serambi Minggu (5/6) mengatakan, keluhan petani di Aceh Tamiang umumnya masalah tak adanya air saat turun ke sawah. Dari 19.000 Ha sawah yang ada di Tamiang yang ada irigasi hanya 950 Ha, selebihnya masih sawah tadah hujan. “Sebenarnya antusias petani turun ke sawah sangat besar seiring membaiknya harga padi di pasaran. Namun akibat kondisi ini, tentunya sangat kita sayangkan,”ujarnya.
Karena akibat kurang air, tambahnya, produksi padi hanya sekitar satu sampai sampai dua ton/hektare. Padahal bila sawah yang memiliki irigasi, hasil panen bisa mencapai empat sampai lima ton/hektare.
Sedangkan untuk mengantisipasi kondisi tersebut, langkah jangka pendek yang dilakukan pihaknya, membangun pompanisasi. Sehingga produksi padi akan meningkat dan ekonomi petani membaik. “Jangka panjang kita harapkan agar Pemkab Aceh Tamiang atau Pemerintah Aceh segara membangun irigasi permanen di beberapa lokasi, sehingga dapat mengairi seluruh areal sawah,”pinta Muhammad Yunus
Sumber : Serambi Online