Ilutrasi | Google Enam Datok (geuchik) di Kecamatan Banda Pusaka mengancam akan mengundurkan diri jika Pemkab Aceh Tamiang tidak memperb...
Ilutrasi | Google |
Enam Datok (geuchik) di Kecamatan Banda Pusaka mengancam akan mengundurkan diri jika Pemkab Aceh Tamiang tidak memperbaiki jalan rusak sepanjang 44,800 Km, mulai dari Lubuk Sidup, Kecamatan Sekrak sampai Desa Batu Bedulang, Kecamatan Bandar Pusaka. Jalan ini merupakan jalan utama menuju desa mereka. Menyikapi ancaman datok itu, Sekda Aceh Tamiang, Saiful Bahri SH bersama anggota Pansus DPRK Aceh Tamiang didampingi instansi terkait, Rabu (22/6) terjun ke lapangan melihat kondisi jalan rusak yang akan diperbaiki.
Ketua Asosiasi Datok Penghuhlu Kecamatan Bandar Pusaka, M Yusuf SH kepada Serambi, Rabu (22/6) mengatakan sebagian badan jalan menuju Kecamatan Bandar Pusaka rusak parah, kondisinya berkubang dan berlubang sehingga menggangu aktifitas masyarakat yang mepergunakan jalan tersebut. “Aktifitas ekonomi, sosial, pemerintahan, kesehatan, anak sekolah semua melewati jalan ini, kita prihatin terhadap warga dengan kondisi ini,” ujarnya.
Karenanya dua minggu lalau pihaknya menjumpai Ketua DPRK Aceh Tamiang, Ir Rusman dan Sekda, Saipul Bahri mengadu dan mengharapkan Pemkab memperhatikan kondisi jalan yang rusak. “Gimana caranya terserah pemerintah yang penting jalan rusak diperbaiki kalau pemerintah tidak mau, saat itu kita akan mengundurkan diri dari datok,” ujar M Yusuf yang juga Datok Desa Babo. Tidak ada guna kita sebagai datok kalau tidak bermanfaat bagi rakyat.
Untuk meperbaikia jalan tersbeut, Pemkab Aceh Tamiang sudah menurunkan alat berat bahkan Sekda Tamiang, Saipul Bahri bersama Pansus Anggota DPRK, Elfian Raden dan beberap anggota dewan lainnya langsung turun ke lapangan melihat kondisi badan jalan yang rusak. Ketua Komisi D DPRK Aceh Tamiang yang juga anggota Pansus kepada Serambi mengatakan, kondisi badan jalan memang rusak parah, ada empat titik badan jalan yang memang sangat parah dan sulit di lalui.
“Kita turun bersama Pak Sekda untuk melihat langsung di lapangan,” ujarnya dan Elpian Raden mengaku berada di Serkel atau yang lebih dikenal Desa Batu Bedulang. Salah satu desa di ujung Tamiang yang berada di perbatasan antara Kecamatan Simpang Jernih Aceh Timur dengan Kecamatan Banda Pusaka, Aceh Tamiang. Dua titik badan jalan yang rusak parah saat ini sedang dikerjakan, material penimbunan juga sudah masuk begitu juga dengan riol untuk mengaliri air yang ada di kiri kanan badan jalan, air yang menggenangi badan jalan salah satu faktor penyebab cepatnya jalan rusak.
Ketua Asosiasi Datok Penghuhlu Kecamatan Bandar Pusaka, M Yusuf SH kepada Serambi, Rabu (22/6) mengatakan sebagian badan jalan menuju Kecamatan Bandar Pusaka rusak parah, kondisinya berkubang dan berlubang sehingga menggangu aktifitas masyarakat yang mepergunakan jalan tersebut. “Aktifitas ekonomi, sosial, pemerintahan, kesehatan, anak sekolah semua melewati jalan ini, kita prihatin terhadap warga dengan kondisi ini,” ujarnya.
Karenanya dua minggu lalau pihaknya menjumpai Ketua DPRK Aceh Tamiang, Ir Rusman dan Sekda, Saipul Bahri mengadu dan mengharapkan Pemkab memperhatikan kondisi jalan yang rusak. “Gimana caranya terserah pemerintah yang penting jalan rusak diperbaiki kalau pemerintah tidak mau, saat itu kita akan mengundurkan diri dari datok,” ujar M Yusuf yang juga Datok Desa Babo. Tidak ada guna kita sebagai datok kalau tidak bermanfaat bagi rakyat.
Untuk meperbaikia jalan tersbeut, Pemkab Aceh Tamiang sudah menurunkan alat berat bahkan Sekda Tamiang, Saipul Bahri bersama Pansus Anggota DPRK, Elfian Raden dan beberap anggota dewan lainnya langsung turun ke lapangan melihat kondisi badan jalan yang rusak. Ketua Komisi D DPRK Aceh Tamiang yang juga anggota Pansus kepada Serambi mengatakan, kondisi badan jalan memang rusak parah, ada empat titik badan jalan yang memang sangat parah dan sulit di lalui.
“Kita turun bersama Pak Sekda untuk melihat langsung di lapangan,” ujarnya dan Elpian Raden mengaku berada di Serkel atau yang lebih dikenal Desa Batu Bedulang. Salah satu desa di ujung Tamiang yang berada di perbatasan antara Kecamatan Simpang Jernih Aceh Timur dengan Kecamatan Banda Pusaka, Aceh Tamiang. Dua titik badan jalan yang rusak parah saat ini sedang dikerjakan, material penimbunan juga sudah masuk begitu juga dengan riol untuk mengaliri air yang ada di kiri kanan badan jalan, air yang menggenangi badan jalan salah satu faktor penyebab cepatnya jalan rusak.
Sumber : Muhammad Nasir | Serambi Online