HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

HTI Dapat Menghidupkan Kembali Dapur Arang di Tamiang

Foto | S. Mahdi (suara-tamiang.com) Dalam pertemuan dengan masyarakat Kampung Mesjid, Kecamatan Manyak Payed, Aceh Tamiang Jumat (24/6) W...

Foto | S. Mahdi (suara-tamiang.com)
Dalam pertemuan dengan masyarakat Kampung Mesjid, Kecamatan Manyak Payed, Aceh Tamiang Jumat (24/6) Wakil Gubernur Aceh,Muhammad Nazar S.Ag, mengaku priahatin dengan kondisi perekonomian masyarakat setempat, dimana banyaknya dapur arang yang selama ini menjadi sumber perekonomian warga telah tutup, hal ini imbas dari program moratorium logging diterapkan pemerintah Aceh.

Oleh karena itu, Muhammad Nazar mengatakan, solusi untuk menghidupkan kembali dapur arang adalah melalui Hutan Tanaman Industri (HTI). “Pola HTI ini tidak masuk dalam program moratorium logging,” ujar Muhammad Nazar. Menurutnya banyak sekali dapur arang yang telah tutup bahkan ada yang telah hancur dan rusak akibat telah lama tidak ada aktifitas pembakaran arang. Terjadinya penutupan dapur arang karena para pengusaha arang tidak mendapatkan izin untuk menjual arang keluar daerah atau kususnya ke Sumatera Utara.

Dampak dari tutupnya ratusan dapur arang ini mengakibatkan banyaknya pengangguran yang selama ini  menggantungkan mata pencahariannya pada mencari kayu bakau, membuat arang dan menjual arang. 

Menurut salah seorang warga yang bernama Fauzi dalam pertemuan dengan Wagub Aceh, mulai dari pencari kayu bakau, membakar arang, dan memasukkan arang ke dalam goni/kemasan saat ini semuanya sudah menganggur. Padahal biasanya mereka berpendapatan Rp 50 ribu/hari,” ujar Fauzi.


Menurut Fauzi, jumlah dapur arang yang tutup diperkirakan mencapai 235 unit, yang terdapat di Desa Meurandeh 79 dapur, Desa Seneubok Cantek 41 dapur, Kampung Mesjid 100 dapur, Matang Cincin 12, dan Alur Sentang 3 dapur.


Bustami, S.Hut, Ketua Ikatan Penyuluh Kehutanan Indonesia (IPKINDO) Kabupaten Aceh Tamiang, kepada suara-tamiang.com  mengatakan, ada dampak posisitf yang terjadi dari moratorium logging ataupun dari penutupan dapur arang di Aceh Tamiang yang jumlahnya mencapai ribuan. Hutan bakau yang dulu sudah sangat susah dijumpai yang berdiameter 5 cm ke atas, sekarang sudah mulai kita jumpai lagi. 


Mengenai himbauan HTI, menurut nya adalah sangat baik karena HTI adalah salah satu soluasi bagi masyarakat pekerja di sektor arang, dan HTI juga merupakan salah satu cara menghutankan areal yang berwawasan lingkungan, dengan catatan pelaksanaannya harus sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang telah digariskan.

Sumber : Suara-Tamiang.com