HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Enceng Gondok Menganggu Aktifitas Warga Bendahara

Eceng Gondok yang pada mulanya hanya dikenal sebagai tanaman gulma air, karena pertumbuhannya yang begitu cepat sehingga menutupi permukaan ...

Eceng Gondok yang pada mulanya hanya dikenal sebagai tanaman gulma air, karena pertumbuhannya yang begitu cepat sehingga menutupi permukaan air, dan menimbulkan dampak pada menurunnya produksi di sektor perikanan juga menimbulkan permasalahan lingkungan lainnya, seperti cepatnya penguapan perairan. Namun, dilain sisi Eceng Gondok juga memberikan nilai tambah yang cukup prospektif. 

Akibat-akibat negatif yang ditimbulkan antara lain : Tumbuhan Eceng Gondok yang sudah mati akan turun ke dasar perairan sehingga mempercepat terjadinya proses pendangkalan; Menurunnya jumlah cahaya yang masuk kedalam perairan sehingga menyebabkan menurunnya tingkat kelarutan oksigen dalam air. Menurut  penelitian, Eceng Gondok kaya asam humat yang menghasilkan Senyawa Fitohara yang mampu mempercepat pertumbuhan akar tanaman.  Selain itu Eceng Gondok juga mengandung Asam Sianida, Triterpenoid, Alkaloid, dan kaya Kalsium.

Lain halnya yang terjadi di Kecamatan Bendahara Kabupaten Aceh Tamiang, keberadaan enceng gondok telah sangat menganggu masyarakat khususnya yang bermata pencaharian sebagai nelayan. Masyarakat sekitar Sungai Iyu yang tiap hari hilir mudik menuju laut Tamiang merasa terganggu karena bebarapa anak sungai di daerah aliran Krueng Sungai Iyu, meliputi gampong Suka Mulia, Kuala genteng dan alur leusung Sungai Iyu telah dipenuhi oleh enceng gondok sehingga sulit dilewati oleh sampan atau boat nelayan.

Bahkan ada beberapa tempat yang sama sekali tidak bisa lagi dilalui oleh sampan/boat warga nelayan, sehingga untuk ke laut harus mencari aliran sungai alternatif yang membutuhkan waktu yang lama, demikian menurut seorang tokoh masyarakat Sungai Iyu Tgk. Darmansyah kepada suara-tamiang.com.

Tgk. Darmansyah lebih lanjut mengharapkan supaya pemerintah daerah dapat menggandeng pihak swasta yang punya minat terhadap pemberdayaan masyarakat desa untuk mengangkat potensi Eceng Gondok dengan berbagai pemanfaatannya. 

Menurut Darmansyah, eceng gondok dapat digunakan sebagai salah satu bahan baku untuk kerajinan tangan dengan dibuat sandal, tas, pigura dll, yang mempunyai nilai ekonomi cukup prospektif. Di samping itu juga enceng gondok juga dapat dijadikan bahan baku pupuk kompos yang sedang digalakkan pemerintah melalui program go organik.

Semoga ada perhatian dari pemeritah daerah, swasta dan NGO/LSM yang bergerak dalam pemberdayaan masyarakat desa untuk menggalakkan usaha tersebut sebagai bagian dari perjuangan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai Kecamatan Bendahara Aceh Tamiang.

Sumber : S. Mahdi | Suara-Tamiang.com