HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Bapak dan Dua Anak Tewas Disambar Petir

Ilustrasi | Google Irun Anwar Saleh (54) beserta dua anaknya, Jasmiah (18) dan  Terimah (15), warga Desa Rantau Panjang, Kecamatan Simpan...

Ilustrasi | Google
Irun Anwar Saleh (54) beserta dua anaknya, Jasmiah (18) dan  Terimah (15), warga Desa Rantau Panjang, Kecamatan Simpang Jernih, tewas disambar petir saat hendak berteduh di gubuk ladang pada Jumat (10/5/2011) pukul 16.00 WIB. Akibat sambaran petir tersebut,tubuh ketiga korban terbakar.

Kasat (38), warga desa tetangga korban, kepada Serambinews.com, Sabtu (11/6/2011), mengatakan, saat kejadian wilayah Kecamatan Simpang Jernih dilanda hujan dan angin kencang yang disertai sambaran petir. Ketiga korban pun masih berada di ladang yang berjarak sekitar satu kilometer dari desa mereka. Hingga mereka pun berteduh di gubuk.

Memang saat itu di gubuk ada enam orang, yakni Irun bersama istri dan empat anaknya.   Namun saat kejadian, istri bersama dua anak yang selamat berada dalam kamar gubuk.  Sedangkan dua anaknya yang tewas lagi berada di ruang tengah dan di dapur.  Sedangkan Irun berada di bawah kolong gubuk. “Entah apa penyebabnya, tiba-tiba petir menyambar gubuk sekaligus tiga pemiliknya,” ujar Kasat.

Setelah magrib penduduk datang mengevakuasi mayat untuk dibawa pulang ke desa. Sebagian tubuh korban kondisinya terbakar. Sedangkan di tangan anak perempuan yang tewas di ruang tengah gubuk ditemukan handphone dan radio yang dalam kondisi hancur.  Kuat dugaan petir menyambar akibat gelombang handphone atau radio yang dinyalakan korban saat itu. "Ketiga korban telah dimakamkan di desa," jelas Kassat.

Sumber : Muhammad Nasir | Serambi Online