* Murid ke Sekolah Gunakan Sampan Bangunan SD di Desa Baleng Karang, Kecamatan Sekrak, Aceh Tamiang, yang dibangun tahun 2007, hingga kini ...
* Murid ke Sekolah Gunakan Sampan
Bangunan SD di Desa Baleng Karang, Kecamatan Sekrak, Aceh Tamiang, yang dibangun tahun 2007, hingga kini masih ternegkalai. Akibatnya, murid dari desa tersebut harus sekolah Desa Batu Bedulang, Kecamatan Banda Pusaka, dengan menggunakan sampan.
Kepala Biro Kemahasiswaan Universitas Muhammadiyah Aceh, Sulaiman SH Mhum kepada Serambi, Kamis (2/6) mengatakan, salah satu tugas yang diberikan kepada mahasiswa yang melakukan KPM antara lain menginventarisir berbagai permasalahan yang terjadi di masyarakat untuk dijadikan masukan bagi Pemerintah Aceh.
Jadi saat melakukan KPM, kali ini di dua desa tersebut, mahasiswa menemukan kondisi warga yang memprihatinkan. Diantaranya, pembangunan rumah korban banjir bandang 2006 yang belum selesai dibangun. Disamping pembangunan SD di Desa Baleng Karang yang terlantar sejak tahun 2007 lalu. Padahal lokasi SD tersebut berada di lingkungan pemukiman warga. “Tapi akibat bangunan sekolah telantar, anak-anak warga setempat menyeberangi sungai dengan menggunakan sampan saat pergi ke sekolah,”jelasnya.
Kondisi ini sangat rawan terhadap keselamatan murid-murid tersebut, karena mereka mendayung sampan sendiri dengan waktu tempuh mencapai 20 menit. “Selain jauh, derasnya air sungai juga menjadi ancaman bagi anak-anak tersebut,” ujar Sulaiman.
Selain itu, dampak dari terbengkalainya bangunan sekolah itu, juga memperlambat masa sekolah bagi anak-anak usia sekolah di kawasan pedalaman tersebut. “Ada ketentuan bagi orang tua di desa tersebut, anaknya tak didaftarkan ke sekolah, jika belum bisa berenang,”tambah Sulaiman
Sumber : Serambi Online